Friday, December 01, 2017

PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI DENGAN LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL





Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi komprehensif
·         Laporan perubahan ekuitas
·  Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus   kas atau laporan arus dana
·    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari   laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asetkewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Didalam makalah ini saya akan menjelaskan perbedaan antara Laporan Keuangan Koperasi dengan Laporan Keuangan Konvesional
Perbedaan Laporan Keuangan Koperasi & Perusahaan Konvensional
Laporan Keuangan Koperasi
Laporan Keuangan Perusahaan Konvensional
1.      Neraca
2.      Perhitungan hasil usaha
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan promosi ekonomi anggota
5.      Catatan atas laporan keuangan
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan arus kas
4.      Laporan perubahan ekuitas/modal

A.   Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan koperasi juga dibuat sesuai standar PSAK yang akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami , mempunyai relevansi, keandalan dengan daya banding yang tinggi.
Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum  diselengggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :
Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan   Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :
Laporan keuangan Koperasi meliputi :
a)      Neraca
b)      Perhitungan Hasil Usaha
c)      Laporan Arus Kas
d)     Laporan Promosi Ekonomi Anggota
e)      Catatan atas Laporan Keuangan


Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.  
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Modal
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi gagal dan pengurusnya mengeluh semata-mata karena kekurangan modal.
Sumber pendanaan koperasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1)      Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana cadangan dan hibah.
2)      Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota, koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3)      Penyertaan / Penanaman Modal.
Sedangkan penggunaan modal koperasi umumnya dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1) modal untuk organisasi. 2) modal untuk alat perlengkapan. 3) modal kerja atau modal lancar. 4) modal untuk uang muka kegiatan.
Modal Sendiri
Simpanan pokok adalah :
®    Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota suatu koperasi.
®    Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
®    Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
®    Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :
®    Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
®    Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu-waktu. Hal ini diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Simpanan sukarela adalah :
®    Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
®    Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito (diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:
Ø  Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasan atas dokumen tersebut.
Ø  Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi. Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
a)      Pencatatan.
b)      Penggolongan.
c)      Peringkasan.
d)     Pelaporan.
e)      Analisis data keuangan.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :


a)      Bukti Penerimaan Kas
b)      Bukti Pengeluaran Kas
c)      Bukti Faktur Penjualan
d)     Faktur Pembelian
e)      Bukti Umum
Buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :
a)      Buku Harian Penerimaan Kas
b)      Buku Harian Pengeluaran Kas
c)      Buku Harian Penjualan
d)     Buku Harian Umum
Buku tambahan (subsidiary ledgers) yang digunakan adalah :
a)      Buku Kas Kasir
b)      Kartu Simpanan Anggota
c)      Kartu Persediaan
d)     Kartu Piutang Anggota
e)      Kartu Piutang bukan Anggota
f)       Kartu Hutang
g)      Kartu Inventaris
h)      Kartu Biaya
i)        Kartu Pembelian Anggota
j)        Kartu Barang Titipan

Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan informasi yang bermanfaat bagi pengelola, anggota koperasi dan pengguna lainnya dalam pengambilan keputusan.
Penyajian informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan SAK ETAP yang merupakan informasi kualitatif antara lain:
1.      Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk dipahami oleh pengguna;
2.      Relevan
Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan evaluasi;
3.      Materialitas
Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Informasi dianggap material jika kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) mempengaruhi keputusan yang diambil;
4.      Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias (jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu;
5.      Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi dan peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi;
6.      Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah.
Penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi;
7.      Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi;
8.      Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain, untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif;
9.      Tepat Waktu
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan;
10.  Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.

BERIKUT INI ADALAH CONTOH LAPORAN KEUANGAN DARI KOPERASI PT. CITRA LESTARI TAHUN 2009
A.    LATAR BELAKANG
Pada tahun 2007 Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah berhasilmenjadi Koperasi yang berbadan hukum serta telah melaluiaudit-audit dari suatu lembaga yang independen. Hingga akhir tahun 2009 Kopkar telah mengalami pertumbuhanrata-rata 9% per tahun, dari jumlah kekayaan 1.550.964.980 ditahun 2008 telah mencapai 1.756.294.433 pada akhir tahun 2009
B.     LAPORAN PENGURUS
1.      Susunan Kepengurusan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari  :
– Keputusan tertinggi ada pada Rapat Anggota Tahunan
– Penasehat : Wahid Hidayat
– Pengawas/Pemeriksa : Andika Putra
– Ketua : Fausan Abidilah
– Sekretaris : Salsabila
– Bendahara : Aqila Abidah
– Pengelola Toko : Puspita Ningrum

2.      Keanggotaan
           Sampai dengan bulan Desember 2009 jumlah anggota KaryawanPT Citra Lestari sebanyak 283 orang. Dengan perincian sbb :
o   Jumlah anggota bulan Januari  2009 : 285 orang
o   Jumlah angota baru yang masuk : 3 orang
o   Jumlah anggota keluar : 5 orang
o   Jumlah anggota pada bulan Desember 2009 : 283 orang
o    
3.      Bidang Usaha
-          Usaha Toko dan Suplai ke Perusahaan
Omset penjualan dari usaha toko dan usaha suplai ke perusahaan selama periode tahun 2009 secara total mengalami kenaikan Rp. 10.466.500,- atau sebesar 16% dibandingkan dengan periode tahun 2008. Kenaikan yang signifikan terjadi pada usaha toko (penjualan barang sembako, elektronik dll). yang secara keseluruhan mengalami peningkatan omset sebesar 5.200.400,- atau naik 25%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kinerja Koperasi Karyawan mampu melayani dan memenuhi kebutuhan anggota yang pada dasarnya diharapkan oleh semua anggota. Sedangkan untuk kategori usaha pengadaan kebutuhan perusahaan secara total meningkat sebesar 50.554.000 atau 16%. Selain disebabkan oleh pengaruh kenaikan harga selama tahun 2009 antara 6-7%, kenaikan ini juga mengikuti kenaikan volume permintaan dari perusahaan.

-          Usaha Simpan Pinjam Jumlah pencairan pinjaman kepada anggota tahun 2009meningkat sebesar Rp. 12.672.982,- atau 14% dibandingkan tahun 2008. Kondisi ini merupakan efek dari peningkatan jumlah simpanan anggota tahun 2008 yang meningkat sebesar 9.036.021,- atau 18%. Peningkatan jumlah simpanan ini memberikan kesempatan kepada anggota untuk memaksimalkan pinjaman sampai batasan kebijakan yang berlaku. Perbandingan dan peningkatan jumlah simpan pinjam anggota tahun 2009 dan 2008 terlihat sebagaimana tabel berikut ini :
No.
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
1.
Pinjaman uang anggota
103.194.282
90.521.300
12.673.000
14
2.
Simpanan uang anggota
59.236.141
50.200.120
9.036.000
18


C.    LAPORAN NERACA
Posisi Neraca pada tgl. 31 Desember 2009 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah harta pada 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Rp.1.052.292.000,- dan Rp.991.466.602,- naik sebesar Rp.60.852.402 atau 6%. Kenaikan ini adalah indikasi bahwa sumber daya berupa modal dan pencadangan modal sampai dengan akhir 2008 telah dimanfaatkan secara maksimal.
 Daftar Perbandingan Laporan Neraca Tahun 2009 dan 2008 : 
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
HARTA
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Tetap
Simpanan Pokok
393.267.114
431.421.275
116.376.706
109.126.905
2.100.000
456.183.354
265.652.487
108.595.388
158.935.373
2.100.000
(62.916.240)
165.768.790
7.781.318
(49.808.466)
-
(13)
62
7
(31)
-
Jumlah Harta
1.052.292.000
991.466.602
60.825.402
6
KEWAJIBAN, MODAL DAN SHU
Hutang Usaha
Simpanan
Sumbangan
Cadangan Modal
SHU
126.132.012
325.441.050
8.292.000
144.440.025
447.986.913
203.855.298
284.727.720
8.292.000
105.456.900
389.134.684
(77.723.286)
40.713.332
-
38.983.127
58.852.229
(38)
14
-
36
15
Jumlah Kewajiban, modal dan SHU
1.052.292.000
991.466.602
60.825.402
6


D.    LAPORAN RUGI/LABA
Omzet penjualan selama tahun buku 2009 dan 2008 adalah Rp. 619.270.318,- dan Rp. 524.805.355 atau naik 18%. Namun kenaikan tersebut tidak diikuti oleh kenaikan marjin laba penjualan yang turun 0.3%. Penurunan ini selain dipengaruhi oleh kenaikan harga pokok penjualan dalam kisaran 6% – 7%, kondisi ini juga disebabkan suatu kebijakan Koperasi Karyawan dimana kenaikan harga pokok tidak serta merta diikuti oleh kenaikan harga jual yang proporsional. Kebijakan ini bertujuan agar anggota tidak terbebani oleh harga beli yang mahal.
    Daftar Perbandingan Laporan Rugi Laba Tahun 2009 dan 2008:
Keterangan
2009
2008
Naik/Turun
Rp.
%
Penjualan
HPP
Laba Penj.
Jasa Pinj Uang
Laba Usaha(ktr)
Biaya Usaha
Laba Usaha(Bersh)
Biaya lain2-bersih
SHU
619.270.318
286.435.682
332.834.636
187.875.850
520.710.486
  49.718.457
470.992.029
  56.051.399
527.043.428
524.805.355
238.696.402
286.108.953
183.302.268
469.411.221
  33.728.594
435.682.627
  22.122.884
457.805.511
95.464.970
47.739.280
47.725.690
  4.573.582
 52.299.275
 15.989.863
 36.309.412
 33.928.515
 70.237.927
18
20
16
2
11
44
8
153
15













E.     SISA HASIL USAHA (SHU)
Sisa Hasil Usaha yang telah dicapai selama tahun 2009 sebesar Rp. 527.043.428,- telah dibukukan sesuai dengan alokasi masing-masing perkiraan yaitu : pencadangan modal 15% dan SHU anggota 85%. Perbandingan dan peningkatan pencapaian SHU tahun 2009  dengan tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
Keterangan
SHU
THN 2009
SHU
THN 2008
Naik/Turun
Rp.
%
1.
Pendapatan bersih
527.043.428
457.805.511
69.237.917
15
2.
Alokasi cadangan modal 10%
52.704.342
45.780.551
6.923.791
15
3.
Alokasi SHU anggota 85%
447.986.913
389.134.684
58.852.229
15

Laporan
Keuangan Koperasi Karyawan PT Citra Lestari telah dilakukan pemeriksaan/audit baik oleh Badan Pemeriksa internal maupun audit eksternal dari lembaga independen. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2009 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan perngujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan dengan pendekatan apakah ada ketidaksesuaian, kesalahan dan/atau penyimpangan atas laporan keuangan






B.   Laporan Keuangan Konvensional
1.      Pengertian Laporan Keuangan
 Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu:
a.       Merencanakan
b.      Mencari
c.       Memanfaatkan dana-dana perusahaan
d.      Memaksimalkan nilai perusahaan
Dengan kata lain, tugas seorang manajer keuangan adalah mencari dana dari berbagai sumber dan membuat keputusan tentang sumber dana yang harus dipilih. Disarming itu, seorang manajer keuangan juga harus harus mampu mengalokasikan atau menggunakan dana secara tepat dan benar.
Dalam hal laporan keuangan, sudah merupakan kewajiban setiap perusahaan utuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Kemudian laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.
Dalam perngertian sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode. Dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan trkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis (Dr. Kamsir 2012,7).



Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
a.       neraca
b.      laporan laba rugi
c.       laporan perubahan modal
d.      laporan catatan atas laporan keuangan
e.       laporan kas
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal peusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Pembuatan neraca biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu (tahunan).
Kemudian laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dlaam keadaan laba atau rugi.
Laporan prubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, seagkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.



2.      Tujuan Laporan Keuangan
            Secara umum laporan keuangan bertujuan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:
a.       memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini
b.      memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki persahaan pada saat ini
c.       memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu
d.      memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
e.       memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan
f.       memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
g.      memberikan informasi tentag catatan-catatan atas laporan keuangan keuangan
h.      informasi keuangan lainnya

3.      Sifat Laporan Keuangan
Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat:
a.       Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangn dibuat dan disusun dari data masa lalu. Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumya).
b.      Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Pembuatan atau penyusunan yang tidak lengkap tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suattu perusahaan
4.      Keterbatasan Laporan Keuangan
Berikut ini beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan :
a.       Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang diambli dari data masa lalu.
b.      Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja.
c.       Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan tertentu.
d.      Laporan keuangan bersifat konsernatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
e.       Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya.

5.      Pemeriksaan Laporan Keuangan (Audit)
             Laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakuakn pemeriksaan (audit) lebih lanjut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dilaporkan secara benar sehingga berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang keuangan perusahaan dapat membaca dan menganalisis dari laporan keuangan yang telah diperiksa kebenarannya. Disamping itu pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahan juga harus merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan, terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan.
             Dalam praktiknya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh pihak, yaitu:
a.      Pihak dalam (intern) perusahaan
Pemeriksaan yang memang sudah disiapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data secara bebas sesuai dengan data aslinya. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat kekurangan,baik yang disengaja maupun yang tidak. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh intern perrusahaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan oleh pihak luar perusahaan.
b.      Pihak luar (ektern) perusahaan
Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan public yang sudah memperoleh izin. Akuntan akan member penilaian setelah meneliti dengan standar dan prosedur  pemeriksaan yang lazim. Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun telah sesuai dengan prisip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ketahun. Dengan demikian laporan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.

6.      Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan
Berikut ini penjelasan masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
a.       Pemilik
Pemilik pada saat ini adalah merka yang memiliki usaha tersebut. Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya. Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah untuk melihat kondisi perusahaan saat ini,untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode,dan untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
b.      Manajemen
       Bagi pihak manajemen  laporan keuangan yang dibuat meruakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.Berikut ini nilai penting laporan keuangan bagi manajemen ialah dengan laporan keuangan yang dibuat,majanemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka,dan juga dapat melihat kemampuan mereka dalam mengeoptimalkan sumber daya yang dimmiliki perusahaan yang adda selama ini,dapat melihat kekuatan dan kelemahan perrusahaan.

c.       Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan.Artinya pihak pemberi dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan pihak kreditor terhadap keuangan perrusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai berikut:
1)      Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali pinjaman tersebut.
2)      Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah berjalan untuk melihat kepauhan perusahaan membayar kewajibannya.
3)      Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan diluar dari yang diperkirakan.
d.      Pemerintah
Pemerintah juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang dibuat perusahaan. Arti penting laporan keuangan bagi pemerintah :
1)      Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhhnya.
2)      Untuk mengetahui kewajban perusahaan terhadap Negara dari hasil lapooran keuangan yang dilaporkan.
e.       Investor
Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan memerlukan dana untuk memperluas usaha atau kapasitas usahanya disamping memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank dapat pula diperoleh dari para investor melalui penjualan saham.
Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum memutuskan untuk membeli saham,perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang akan ditanamnya


DAFTAR PUSTAKA


1 comment:

  1. Saya Widaya Tarmuji, saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah TRACY MORGAN LOAN FIRM. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir 32 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Tapi Tracy Morgan memberi saya mimpi saya kembali. Ini adalah alamat email yang sebenarnya mereka: tracymorganloanfirm@gmail.com. Email pribadi saya sendiri: widayatarmuji@gmail.com. Anda dapat berbicara dengan saya kapan saja Anda inginkan. Terima kasih semua untuk mendengarkan permintaan untuk saran saya. hati-hati

    ReplyDelete